Kamis, 21 April 2016

Latar Belakang


Peluang Usaha Sparepart Motor serta Aksesoris sepeda motor saat ini, semakin menjanjikan saja, coba anda lihat banyak-nya sepeda motor saat ini, murahnya sepeda motor menjadi milik sendiri, baik dengan kredit atau dengan produk lainnya membuat masyarakat lebih mudah memiliki sepeda motor, dan ini memberikan peluang usaha dalam hal Speeda motor.
Jumlah sepeda motor di Indonesia pada tahun 2010 diprediksi sebanyak 60 juta unit lebih sepeda motor dengan penjualan sebanyak 6,7 juta unit sepanjang tahun 2010 dan terus meningkat tiap tahunnya. Hal ini tentunya diikuti dengan meningkatnya kebutuhan akan Spare Part dan Variasi serta jasa pendukung baik perawatan, perbaikan maupun pemasangannya sehingga memunculkan berbagai peluang usaha.
Dilihat dari sisi produk, peluang usaha pada bidang ini tidak mengenal rugi, karena produknya bukanlah barang yang bisa basi dan harganya cenderung naik. Usaha Bengkel dan Toko pada segmen retail atau eceran bisa mendapatkan keuntungan hingga 500%, sedangkan pada segmen Grosir untuk Agen maupun Usaha Sales/Kelilingan keuntungannya bisa mencapai 40%.
Spare part dan Variasi motor secara umum dibagi menjadi dua kategori:
1. Genuine Part yaitu spare part motor yang merupakan rekomendasi dari vendor sepeda motor dengan Label Merk Genuine Part seperti Honda Genuine Part, Yamaha Genuine Part, Suzuki Genuine Part dan lain sebagainya
2. After Market adalah semua merk Spare part diluar dari produk Genuine part seperti merk GP-1, Indopart, Aspira, Federal dan lain sebagainya.
Perlu digarisbawahi kemungkinan ada beberapa persamaan dari sisi produk diantara kedua jenis di atas bahwa ada beberapa Spare Part After Market yang diproduksi oleh Vendor atau pabrik yang sama dengan Genuine Part seperti contoh Gir Paket KMC adalah spare part after market produksi pabrik KMC yang juga vendor atau pabrik untuk Gir Paket Suzuki Genuine Part dan Kawasaki Genuine Part. Yang membedakan ketiganya hanya dari sisi kemasan dan tentunya harga jual yang jauh lebih mahal pada merk Genuine Part padahal produk, material dan standarisasinya sama dengan merk KMC.
Dari kedua jenis spare part diatas harus digaris bawahi bahwa pada jenis Genuine part, keuntungan didapat maksimal 10% pada segmen grosir dan 25% pada segmen retail, hal ini jauh berbeda bila kita menjual produk After Market seperti GP-1 dan KMC maka keuntungan didapat bisa mencapai 40% pada segmen grosir dan 500% pada segmen retail.
Peluang usaha Spare part & Variasi motor sangat menjanjikan. Beberapa faktor mengapa usaha ini banyak dipilih adalah sebagai berikut :
* Jumlah Sepeda Motor yang sangat banyak dan merata di setiap wilayah Indonesia dengan penjualan unit yang terus meningkat.
* Harga eceran spart part dan Variasi motor adalah Blind Market (tidak banyak diketahui pembeli eceran) artinya pemilik Toko atau Bengkel dapat menjual harga berapapun yang diinginkannya kepada pembeli eceran.
* Margin Laba yang didapatkan sangat besar karena faktor Blind Market tadi, biasanya berkisar antara 50% hingga 500% lebih untuk produk aftermarket, terkecuali untuk Genuine parts, Pelumas atau Oli dan Ban Luar berkisar antara 7% hingga 25%.
* Limbah yang dihasilkan memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan banyak dicari pengepul seperti Kampas rem, oli bekas, botol oli serta limbah dari bahan logam dan babet.
* Spare part motor bukanlah barang yang bisa basi, tetapi ia akan selalu dibutuhkan sebagai contoh spare part motor lawas seperti Hoda Prima, Grand, Suzuki RC, Tornado dan Yamaha F1 masih tetap laku dan dicari.
* Managemen sangat sederhana dan mudah dijalankan.
Dilihat dari segi penjualannya maka Bisnis Spare Part dan Variasi Motor terbagi menjadi 3 jenis yaitu;
1. Toko : Penjualan barang di tempat
2. Bengkel : Penjualan barang dan jasa (perbaikan, perawatan)
3. Kanvaser : Penjualan barang ke Toko dan bengkel secara keliling
Dari ketiga jenis di atas ada yang dalam prakteknya merupakan kombinasi dari ketiganya seperti ada Toko yang juga memiliki Bengkel serta ada juga Toko yang melakukan penjualan kanvaser ke bengkel atau toko lain. Jadi pada prinsipnya yang membedakan dari Toko, kanvaser dan bengkel adalah hanya dari sisi penjualan jasa dan luasnya pemasaran.
Bila anda akan membuka Bengkel tentunya harus dipahami bahwa akan ada biaya lebih yang dianggarkan untuk pembelian Tool kit dan perlengkapan bengkel yang berkisar mulai dari 5 juta hingga 30 juta rupiah lebih tergantung jenis jasa apa saja yang dijual.
Berikut ini adalah komposisi modal awal Toko dan Bengkel berdasar prosentasenya diluar tempat usaha:
1. Spare part dan variasi after market = 65%
2. Spare part Genuine Part = 10%
3. Pelumas atau Oli = 10%
4. Ban Luar Branded (IRC dan FDR) = 7%
5. Tool Kit (Khusus Bengkel) = 8%
Mayoritas calon usahawan baru biasanya belum mengetahui secara dalam tentang jenis karakter spare part motor dan Variasi yang terdiri dari Fast Moving, Middle dan Slow Moving item. Hal ini dikarenakan jumlah spare part dan variasi yang banyak serta jenis sepeda motor yang variatif.
Modal awal yang diperlukan untuk membuka Toko atau Bengkel tergantung pada luasnya lokasi usaha dan dana yang dianggarkan. sedangkan modal awal Kanvaser atau Sales Freelance bisa dimulai dari 10 juta rupiah.



 


1 komentar:

  1. merit casino【VIP】jackpotcity lottery win
    merit casino【VIP】jackpotcity deccasino lottery 메리트카지노 win 1xbet korean

    BalasHapus