Peluang
Usaha Sparepart Motor serta Aksesoris sepeda motor saat ini, semakin
menjanjikan saja, coba anda lihat banyak-nya sepeda motor saat ini,
murahnya sepeda motor menjadi milik sendiri, baik dengan kredit atau
dengan produk lainnya membuat masyarakat lebih mudah memiliki sepeda
motor, dan ini memberikan peluang usaha dalam hal Speeda motor.
Jumlah
sepeda motor di Indonesia pada tahun 2010 diprediksi sebanyak 60 juta
unit lebih sepeda motor dengan penjualan sebanyak 6,7 juta unit
sepanjang tahun 2010 dan terus meningkat tiap tahunnya. Hal ini tentunya
diikuti dengan meningkatnya kebutuhan akan Spare Part dan Variasi serta
jasa pendukung baik perawatan, perbaikan maupun pemasangannya sehingga
memunculkan berbagai peluang usaha.
Dilihat dari
sisi produk, peluang usaha pada bidang ini tidak mengenal rugi, karena
produknya bukanlah barang yang bisa basi dan harganya cenderung naik.
Usaha Bengkel dan Toko pada segmen retail atau eceran bisa mendapatkan
keuntungan hingga 500%, sedangkan pada segmen Grosir untuk Agen maupun
Usaha Sales/Kelilingan keuntungannya bisa mencapai 40%.
Spare part dan Variasi motor secara umum dibagi menjadi dua kategori:
1. Genuine
Part yaitu spare part motor yang merupakan rekomendasi dari vendor
sepeda motor dengan Label Merk Genuine Part seperti Honda Genuine Part,
Yamaha Genuine Part, Suzuki Genuine Part dan lain sebagainya
2. After
Market adalah semua merk Spare part diluar dari produk Genuine part
seperti merk GP-1, Indopart, Aspira, Federal dan lain sebagainya.
Perlu
digarisbawahi kemungkinan ada beberapa persamaan dari sisi produk
diantara kedua jenis di atas bahwa ada beberapa Spare Part After Market
yang diproduksi oleh Vendor atau pabrik yang sama dengan Genuine Part
seperti contoh Gir Paket KMC adalah spare part after market produksi
pabrik KMC yang juga vendor atau pabrik untuk Gir Paket Suzuki Genuine
Part dan Kawasaki Genuine Part. Yang membedakan ketiganya hanya dari
sisi kemasan dan tentunya harga jual yang jauh lebih mahal pada merk
Genuine Part padahal produk, material dan standarisasinya sama dengan
merk KMC.
Dari kedua
jenis spare part diatas harus digaris bawahi bahwa pada jenis Genuine
part, keuntungan didapat maksimal 10% pada segmen grosir dan 25% pada
segmen retail, hal ini jauh berbeda bila kita menjual produk After
Market seperti GP-1 dan KMC maka keuntungan didapat bisa mencapai 40%
pada segmen grosir dan 500% pada segmen retail.
Peluang
usaha Spare part & Variasi motor sangat menjanjikan. Beberapa faktor
mengapa usaha ini banyak dipilih adalah sebagai berikut :
* Jumlah Sepeda Motor yang sangat banyak dan merata di setiap wilayah Indonesia dengan penjualan unit yang terus meningkat.
* Harga
eceran spart part dan Variasi motor adalah Blind Market (tidak banyak
diketahui pembeli eceran) artinya pemilik Toko atau Bengkel dapat
menjual harga berapapun yang diinginkannya kepada pembeli eceran.
* Margin
Laba yang didapatkan sangat besar karena faktor Blind Market tadi,
biasanya berkisar antara 50% hingga 500% lebih untuk produk aftermarket,
terkecuali untuk Genuine parts, Pelumas atau Oli dan Ban Luar berkisar
antara 7% hingga 25%.
* Limbah
yang dihasilkan memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan banyak dicari
pengepul seperti Kampas rem, oli bekas, botol oli serta limbah dari
bahan logam dan babet.
* Spare part
motor bukanlah barang yang bisa basi, tetapi ia akan selalu dibutuhkan
sebagai contoh spare part motor lawas seperti Hoda Prima, Grand, Suzuki
RC, Tornado dan Yamaha F1 masih tetap laku dan dicari.
* Managemen sangat sederhana dan mudah dijalankan.
Dilihat dari segi penjualannya maka Bisnis Spare Part dan Variasi Motor terbagi menjadi 3 jenis yaitu;
1. Toko : Penjualan barang di tempat
2. Bengkel : Penjualan barang dan jasa (perbaikan, perawatan)
3. Kanvaser : Penjualan barang ke Toko dan bengkel secara keliling
Dari ketiga
jenis di atas ada yang dalam prakteknya merupakan kombinasi dari
ketiganya seperti ada Toko yang juga memiliki Bengkel serta ada juga
Toko yang melakukan penjualan kanvaser ke bengkel atau toko lain. Jadi
pada prinsipnya yang membedakan dari Toko, kanvaser dan bengkel adalah
hanya dari sisi penjualan jasa dan luasnya pemasaran.
Bila anda
akan membuka Bengkel tentunya harus dipahami bahwa akan ada biaya lebih
yang dianggarkan untuk pembelian Tool kit dan perlengkapan bengkel yang
berkisar mulai dari 5 juta hingga 30 juta rupiah lebih tergantung jenis
jasa apa saja yang dijual.
Berikut ini adalah komposisi modal awal Toko dan Bengkel berdasar prosentasenya diluar tempat usaha:
1. Spare part dan variasi after market = 65%
2. Spare part Genuine Part = 10%
3. Pelumas atau Oli = 10%
4. Ban Luar Branded (IRC dan FDR) = 7%
5. Tool Kit (Khusus Bengkel) = 8%
Mayoritas calon usahawan baru biasanya belum mengetahui secara dalam
tentang jenis karakter spare part motor dan Variasi yang terdiri dari
Fast Moving, Middle dan Slow Moving item. Hal ini dikarenakan jumlah
spare part dan variasi yang banyak serta jenis sepeda motor yang
variatif.2. Spare part Genuine Part = 10%
3. Pelumas atau Oli = 10%
4. Ban Luar Branded (IRC dan FDR) = 7%
5. Tool Kit (Khusus Bengkel) = 8%
Modal awal yang diperlukan untuk membuka Toko atau Bengkel tergantung pada luasnya lokasi usaha dan dana yang dianggarkan. sedangkan modal awal Kanvaser atau Sales Freelance bisa dimulai dari 10 juta rupiah.
merit casino【VIP】jackpotcity lottery win
BalasHapusmerit casino【VIP】jackpotcity deccasino lottery 메리트카지노 win 1xbet korean